Lacak Arsip

Anti Virus sMaDav

Rabu, 03 Agustus 2011

Sri Mulyani Dibeking Pihak Asing

SAYA kira tanggapan itu adalah partisan yang penuh muatan politis. Kalau saya melihat neolib tidak seperti itu. Saya melihat tuduhan itu tidak mendasar,” kata Ketua Umum Partai SRI Daminaus Taufan, kepada di Jakarta, Rabu (3/8/2011). Partai SRI, katanya, merupakan buah dari SMIK (Solidaritas Masyarakat Indonesia untuk Keadilan) yang dalam salah satu asasnya mencakup asas keadilan. “Kami ini dalam salah satu asasnya mencakup asas keadilan, dan itu yang tidak ada di kalangan Neolib,” katanya.

Taufan sendiri mengakui partainya memang hanya mengandalkan SMI seorang, meski di dalamnya juga terdapat nama-nama terkenal macam Arby Sanit, Rocky Gerung, Todung Mulya Lubis, maupun Rahman Tolleng. “Memang ada jaringan di dalam Partai SRI ini, seperti nama Rocky Gerung ataupun Arby Sanit yang notabene mantan aktivis, tapi kami jualannya hanya Sri Mulyani. Karena mereka-mereka itu yang mengagumi Sri Mulyani, sehingga jaringan itu terbentuk dengan sendirinya,” ujarnya.

Partai SRI ini didirikan pada 2 Mei 2011 di Jakarta, oleh sejumlah orang yang bersimpati kepada Sri Mulyani Indrawati, mantan Menteri Keuangan periode 2004-2009, yang kini menjabat sebagai Managing Director World Bank. Kedekatan Sri Mulyani Indrawati dengan pihak asing, terutama Amerika Serikat, berimbas pada label neolib kepada partai yang baru muncul ini.

Gonjang-ganjing Bank Century yang tak kunjung selesai tak ayal memengaruhi tokoh Sri Mulyani Inderawati yang menjadi sentral dari Partai Serikat Rakyat Independen (SRI). Namun, hal tersebut dinilai tidak akan mengganggu.

“Beliau (Sri Mulyani) enggak salah, kami yakin tidak masalah. Jadi tidak khawatir. Ukurannya secara hukum bukan yang lain,” kata Daminaus Taufan, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Partai SRI di Jakarta, Rabu (3/8). Bahkan, menurut Taufan, anggapan publik yang menyatakan mantan Menteri Keuangan itu terlibat tidak bisa menjadi pegangan. “Anggapan itu pendapat partisan tidak bisa dijadikan pegangan,” ujarnya.
Penokohan tunggal Sri Mulyani Indrawati (SMI) oleh Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) langsung dicap sebagai paham Neo-Liberalisme. Hal tersebut tidak terlepas dari stigma SMI yang sering dituding memiliki kedekatan dengan pihak asing, terutama Amerika Serikat.



Taufan dan partainya berkeyakinan rakyat Indonesia sudah cukup cerdas sehingga preseden dan anggapan buruk yang menimpa tokoh anutan partai berlambang sapu lidi tersebut diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat. Mantan Wasekjen Partai Indonesia Baru (PIB) itu tidak memungkiri jika Sri Mulyani yang menjadi tombak partainya lebih populer di kalangan menengah. “Saya yakin Ibu Sri Mulyani dikenal di daerah juga. Kalau dikenal kelas menengah, itu malah luar biasa karena kalangan itu bisa membawa perubahan,” ujarnya.

Mengenai pendanaan dan keterlibatan langsung Sri Mulyani dalam pembentukan partai SRI ini, Taufan mengatakan hal tersebut tidak terjadi. “Ibu Sri Mulyani tidak terlibat. Ini sepenuhnya ide dari bawah,” kata Taufan. Lalu, bagaimana mendapatkan dana untuk partai? “SMIK (cikal bakal partai SRI) sebenarnya hidup di Facebook. Kebanyakan rata-rata profesional, kalangan anak muda. Dari situlah dana kita selain iuran anggota,” tegasnya.
sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar