PENGAMAT politik dari Lembaga Survei Indobesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi melihat PPP membutuhkan pemimpin yang mampu memaksimalkan potensi PPP. Serta menyelamatkan partai ini dari ancaman tersingkir dari pentas politik nasional.
Ideologi PPP
Menurut Muhtadi, PPP butuh sosok yang bisa menyatukan serta menyinergikan seluruh kekuatan dan potensi partai. Apalagi, pada tiga kali Pemilu lalu, perolehan suara PPP menurun. Hal ini terbukti pada Pemilu 2009 yang turun merata di seluruh wilayah. “Di Jakarta saja, yang merupakan basis dan kantong PPP, suaranya turun 5-8 persen,” jelas Muhtadi di Jakarta, Minggu (3/7/2011).
Yang akan semakin memperburuk perolehan suara PPP, kata Muhtadi, adalah konflik internal walaupun tidak sampai pada perpecahan. Bahkan, akan semakin repot, jika partai yang dibentuk dari fusi sejumlah partai ini tidak mampu menyatukan elemen-elemen yang berbeda.
Sementara itu, Pengamat Politik Muhammad Qodari menegaskan ideologi PPP yang selama ini identik dengan Islam, warna hijau tua, bisa saja berubah menjadi hijau muda.
Menurut Qodari, selama ini ideologi PPP masih menganut Islam murni.Jika dalam Muktamar ini, ideologi PPP berubah menjadi Islam moderat, maka Qodari warna kebesaran PPP bisa berubah menjadi hijau muda. “Maksudnya ideologi PPP menjadi Islam plural (moderat) atau agak liberal,” kata Qodari.
Qodari yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indobarometer ini menegaskan ideologi PPP saat ini berada di persimpangan jalan. Terlebih, banyak kader muda yang ingin terjadi perubahan ke arah yang lebih moderat.
“Mana yang akan diambil, kita tunggu saja di Muktamar. Ini salah satu hal yang menarik pada Muktamar ini yakni platform partai,” tandasnya.
Dia mengatakan soal platform ideologi partai juga bisa dijadikan senjata oleh para calon Ketua Umum PPP agar menang.
Minggu, 03 Juli 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar