Lacak Arsip

Anti Virus sMaDav

Sabtu, 16 Juli 2011

Panggung Sandiwara Ala Demokrat

Peran dalang di Demokrat dengan dusta tiada tara

Tsunami politik yang menggoyang Partai Demokrat sepertinya belum mereda. Pasalnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat, Johnny Allen Marbun dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh bekas ajudannya Salestinus Angelo Ola, Kamis (14/7/2011) kemarin. Salestinus mengatakan, bekas atasannya itu diduga melakukan praktik percaloan bersama anggota DPR Fraksi Demokrat lainnya, Monica Wilhelmina Wenas.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Demokrat, Johnny Allen Marbun

“SAYA mau melaporkan dugaan tindak pidana korupsi mafia anggaran yang dilakukan oleh Monica Wilhelmina. Dia berperan sebagai calo bersama Johnny Allen,” ucap Selestinus.

Dituturkan Salestinus, peristiwa itu terjadi pada 2008. Saat itu, Johny menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR.

“Dia, Johnny, Wakil Ketua Badan Anggaran dan Monica ini sebagai calo yang menghubungkan orang daerah sama orang Banggar,” ungkap Salestinus yang mengaku ikut Johnny sejak 2005-2008.

Ditambahkan Salestinus, praktik mafia anggaran itu kerap berkaitan dengan pengucuran anggaran untuk daerah. Biasanya, Jhonny dan Monica mengambil 5 persen dari dana yang disepakati untuk dialokasikan ke daerah.

“Salah satu contohnya di Kabupaten Serang bagian Barat. Dialokasikan Rp39 miliar yang dibulatkan menjadi Rp40 miliar. Mereka ambil 5 persen, kira-kira Rp2 miliar,” ungkap Salestinus.

Bahkan, lanjut dia, dirinya pernah diperintahkan Johnny untuk mengambil uang hasil korupsi itu.

“Saya disuruh ambil duit ke sana-ke mari. Waktu itu saya enggak tahu kalau itu korupsi. Saya baru tahu akhir-akhir ini,” kata dia melanjutkan.

Sayangnya, Salestinus mengaku tidak memiliki bukti-bukti adanya tindak korupsi itu. Untuk sementara, dia hanya menyampaikan informasi. Meski begitu, Selestinus mengaku siap jika dipanggil untuk diperiksa.

Namun, meski terlihat heroik, Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I) menilai langkah Selestinus yang mengadukan Johnny Allen terasa sangat aneh. Ada kesan, upaya itu hanyalah bagian dari skenario membungkam kasus Nazaruddin.

“Lang

kah dia itu seperti skenario untuk mengalihkan kasus Nazaruddin yang selama ini menyita perhatian masyarakat ke kasus Jhonny Allen,” tegas Direktur Eksekutif KP3I Tom Pasaribu kepada Monitor Indonesia, (Jumat, 15/7/2011). Tom berpendapat, selama ini kasus Jhonny Allen tidak pernah jelas tindak lanjutnya dari KPK, namun tiba-tiba publik dikagetkan dengan langkah Selestinus yang melaporkan mantan bosnya.

Jhonny Allen--Jangan ada dusta diantara Kita

Namun, lanjut Tom, ada sesuatu yang janggal di balik laporan Selestinus. Menurutnya, saat ini telah terjadi perpecahan luar biasa di internal Demokrat. Sebab sepengetahuan Tom, Jhonny Allen adalah orang dekat SBY.

“Selama ini kan kasus Jhonny Allen seperti ditutup oleh orang kuat Demokrat. Tapi sekarang ada upaya untuk membukanya kembali dengan pengaduan Selestinus tersebut,” kata Tom.

Kata Tom, dengan memunculkan kembali kasus Jhonny Allen tersebut ada upaya untuk menyelamatkan elit Partai Demokrat yang terlibat kasus Nazaruddin.

1 komentar:

  1. Memang ada kesan seperti itu, lebih baik penegak hukum segera bekerja untuk membuktikan apakah SBY dan Demokrat betul melindungi Sang Nazaruddin.

    BalasHapus